Ruby

Sabtu, 24 Januari 2015

Lokomotif Listrik di Indonesia

ESS 3201

          Lokomotif listrik ESS 3201 adalah salah satu lokomotif listrik yang pernah melayani koridor Batavia (Jakarta) - Buitenzorg (Bogor). Lokomotif yang dijuluki "Si Bon Bon" atau "Djokotop" ini buatan pabrik Werkspoor Belanda tahun 1926 dan berdinas semenjak masa kolonial hingga tahun 1970-an.


ESS 3201
Lokomotif ESS 3200
 

Sejarah

Lokomotif listrik ESS saat dipakai untuk membawa kereta api ke Stasiun Bogor pada era PNKA
 
          Elektrifikasi jaringan jalan rel di Indonesia telah dibangun sejak tahun 1923 dan dioperasikan pertama kalinya pada 1925 untuk wilayah Jabodetabek dengan listrik aliran atas bertegangan 1500 Volt DC. Kereta listrik di Batavia saat itu ditangani oleh perusahaan Electrische Staats Spoorwegen (ESS), bagian dari perusahaan Staats Spoorwegen (SS) yang khusus menangani sarana, prasarana dan operasional kereta listrik di Batavia dan sekitarnya. Selain seri 3200, ESS juga membeli beberapa jenis lokomotif listrik yang lain seperti seri 3000 buatan pabrik SLM (Swiss Locomotive&Machine works) - BBC (Brown Boverie et Cie) dan seri 3100 buatan pabrik AEG (Allgemaine Electricitat Gesellschaft) Jerman.
          Mula-mula lokomotif listrik ini melayani rute Tanjung Priok – Meester Cornelis (Jatinegara), namun belakangan juga menjalani koridor Depok hingga Buitenzorg (Bogor) setelah elektrifikasi lintasan ini selesai pada tahun 1930.

Perbaikan & Pelestarian

          Dengan beroperasinya rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) baru buatan Jepang sejak tahun 1976, lokomotif-lokomotif listrik ini tidak digunakan lagi dan dijadikan besi tua. Hanya tersisa lokomotif ESS3201 yang beruntung terselamatkan di Balai Yasa Manggarai, Jakarta walaupun dalam kondisi yang tidak terawat. Atas inisiatif organisasi pecinta kereta api IRPS (Indonesian Railway Preservation Society), pelestarian lokomotif listrik ESS3201 kemudian dilakukan oleh PT Kereta Api (Persero) dan selesai pada tanggal 29 Juli 2007.
          Tahun 2009 lokomotif ESS3201 sempat 'dipinjamkan' ke Stasiun Tanjung Priok, untuk mendukung saat peresmian kembali penggunaan Stasiun Tanjung Priok oleh Presiden Republik Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono.
          Saat ini Bonbon sedang dalam proses penghidupan kembali. Bonbon ditanamkan mesin dan pantograf dari KRL Rheostatik di dalam Balai Yasa Manggarai. Lokomotif ini akhirnya bisa dioperasikan kembali dengan test run pada tanggal 18 Juli 2013 ke Stasiun Depok dengan 2 gerbong dinas. Kini Lokomotif ini dan 2 gerbong ini direncanakan akan dijadikan kereta wisata.
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar